Rabu, 25 Februari 2015

Cerpen Sang Pemimpi

SANG PEMIMPI
(AGUSTINA AMBARWATI)
Setiap hari yang ia lakukan adalah bernyanyi, menyambut pagi hari dengan bernyanyi. Suara emasnya menyusup dalam naluri hati bagi pendengar setianya, Ibu Yanti.
“Yak! Ibu jadilah pendengar setiaku saat aku mengeluarkan suaraku!”
“Tinggalah lebih lama bersamaku ibu, agar engkau lihat aku berdiri diatas sajian panggung musik di sejarah hidupku.”
Itulah yang setiap hari diucapkannya. Dari ia kencur sampai sekarang menjadi pemuda tampan idola remaja seantereo negeri.
***
Sudah seharian penuh gadis cantik itu pergi menyusuri desa kecil dan terpencil mencari alamat pemuda si pemilik keberuntungan. Nama jelasnya adalah  Nia Shasika. Gadis cantik dari kota yang mendapat amanat dari Pak Sumanto seorang ketua management sebuah label musik terkenal SMt Entertainment untuk mencari pria muda yang sebelumnya telah banyak membantu pemilik label musik itu.
Sialnya, hingga matahari mulai menghilang, alamat pemuda itu belum juga ia temukan. Sudiyarto Subekti adalah pemuda yang sedang dicari oleh Nia. “Hah ?? jaman sekarang emang masih ada remaja yang masih punya nama Sudiyarto, nama yang sedikit ketinggalan!”  gerutunya sambil menyusuri jalan kecil sepi.
“Aish, gila ini bos kurang kerjaan banget nyuruh-nyuruh gue nyariin itu orang” umpat nia dalam hati. Tintiiiiiiiinnnnn gubrakk !! seorang penggendara motor hampir menabrak Nia yang sedang berjalan. Alhasil Nia pun tersungkur diatas aspal. “Apa kau baik-baik saja ?” tanya si penggendara motor sambil membuka kaca helmnya. Nia yang tadinya menunduk membersihkan pakaiannya yang kotor mendongak setelah mendengar suara halus penuh kekhawatiran. “Oh, gue baik-baik aja kok.”  Nia masih belum sadar dengan apa yang ada dihadapannya. “Gue gak bisa nafas, gue butuh oksigen segera, tolong gue ! gue sesak, gue ketiban malaikat maut yang gantengnya lebih-lebih dari semua member one direction.” batin Nia yang seakan tidak percaya dengan pemuda tampan yang baru saja dilihatnya. “Benarkah kau baik-baik saja ?” “Oh, bener kok gue baik-baik aja. Eh tapi gue mau tanya, elo orang kampung sini kan ? lo tau alamat rumah ini enggak ? gue seharian nyari alamat rumah ini tapi gak ketemu juga.”  sambil memberikan secarik kertas yang berisi alamat yang dia cari.
***
“Ini sudah sampai ke rumah yang kamu cari.” Pemuda itu membuka  kaca helmnya dan menunjuk rumah sederhana yang dicari nia. “Oh, udah sampe ? aduh thanks banget ya, gue enggak nyangka lo baik banget. Padahal kita baru aja ketemu. Oh, ya nama gue Nia”.mengulurkan tangan untuk menjabat tangan pemuda si penolong Nia. “Ya, nama ku Sudiyarto, dan inilah rumahku, rumah yang kau cari.” Ucap Sudiyarto yang membelalakan mata Nia. Sumpah lo ? Bener ini rumah lo ? Sebentar-sebentar, lo Sudiyarto ?? Lo Sudiyarto beneran?” “Iya aku Sudiyarto, kalau boleh tau kenapa kau mencari rumahku?  “Apa kita saling kenal sebelumnya?”  Hufft…naik turun nia mengatur nafasnya karna tidak percaya dengan kebetulan ini. “Entah apa yang gue alamin seharian ini, entah ini sebuah kebetulan atau apa, hari ini gue banyak dikejutkan.” Ucap Nia sebagai permulaan kata yang harus diucapkan. “Maksudnya ?” tanya Sudiyarto yang sedikit bingung dengan perkataan Nia. “Gini ya, pertama gue disuruh bos gue buat nyari elo. Terus gue hampir nyasar dan nyaris tertabrak motor lo.”jelas nia.  “Terus gue ketemu elo yang kebetulan lo adalah orang yang gue cari untuk gue bawa ke bos gue. Elo adalah orang paling beruntung yang pernah gue temuin. Pak Sumanto nyuruh gue nemuin lo untuk ngabarin bahwa lo dapet kesempatan jadi trainee di label music beliau. (Trainee adalah sebutan untuk seseorang yang sedang berlatih sebelum debut). Katanya lo itu orang yang pernah bantuin Pak Sumanto tiga tahun lalu. Terus udah gitu, katanya lo punya suara emas yang khas. Lo itu emang orang yang beruntung ya, gue ini juga salah satu trainee di SMt Entertainment.
***
“Masuk dulu, kamu jauh-jauh datang dari Jakarta pasti sangat lelah. Ini sudah larut malam tidak ada kendaraan yang bisa membawamu ke Jakarta, kecuali esok hari. Sebentar, aku panggilkan ibuku supaya menyiapkan baju ganti untukmu. Bu..bu…?” “Iya nak ada apa?” jawab bu Yanti. Seorang single mother kepala empat. “Ini bu, ada tamu dari Jakarta katanya aku diminta jadi penyanyi oleh bos nya. Bos nya itu adalah Pak Sumanto orang tiga tahun silam pernah saya tolong.” Jelas Sudiyar. “Oh ibu ingat , siapa nama gadis cantik ini?” “Saya Nia dari Jakarta.” Jawab Nia diikuti senyum tipis di bibirnya.
Fajar nampak, Nia bersiap-siap kembali ke Jakarta setelah bermalam di rumah bu Yanti. Nia akan kembali ke Jakarta bersama Sudiyar, Sudiyar yang memang bercita-cita menjadi seorang penyanyi akan segera menggapai mimpinya di Jakarta. Sudiyar meninggalkan bu Yanti di desa dan melangkah ke Jakarta.
“Jakarta sesak ternyata, penuh dengan segala aktivitas dan kemacetan.”ucap Sudiyar menggambarkan kota Jakarta. Beberapa jam perjalanan dari Tanjung Kripik ke Jakarta memakan waktu kurang lebih tujuh jam lamanya. Mobil berhenti di depan gedung SMt Entertainment, di dalamnya sudah ada Pak Sumanto yang bersiap memberi sambutan untuk Sudiyarto. “Selamat datang di SMt  Entertain akhirnya kita dipertemukan dengan cara seperti ini”sambut Pak Sumanto.
Selang beberapa waktu, Sudiyarto dan Pak Sumanto terlibat dalam perbincangan serius. Mereka sedang membahas kontrak yang akan di jalani Sudiyar selama menjadi trainee di SMt Entertainment. Kontrak telah di setujui dan ditanda tangani Sudiyar, Sudiyar resmi mengikat kontrak dengan SMt Ent. “Karena saya masih baru, jadi mohon bimbingannya Pak” ucap Sudiyar dengan menjabat tangan Pak Sumanto.
***
Sudiyar, Nia, dan semua trainee lain memulai latihan mereka. Mulai dari olah vocal, belajar koreografi dance dan lain sebagainya. Setiap harinya mereka harus berlatih selama sepuluh jam lamanya. Sungguh melelahkan memang,tetapi demi mimpi yang harus diraih, mereka memanfaatkan waktu latihan dengan bijak dan melakukan yang terbaik disetiap kesempatan.
Tetapi timbul permasalahan disela mereka berlatih, akibat perlakuan Pak Sumanto yang sedikit mengistimewakan Sudiyarto si trainee baru. Salah seorang trainee lain bernama Andrew  yang merasa tidak adil diperlakukan, mulai membully Sudiyar si anak emas pak Sumanto. Hampir setiap hari Andrew membully Sudiyar, seperti halnya menaruh obat mules dan menguncinya dalam toilet. “Hei adakah orang di luar? Tolong buka pintunya. Aku terkunci di dalam.” Teriak Sudiyar sambil menggedor pintu toilet.
Selang beberapa menit Nia yang mendengar suara minta tolong, segera membuka kunci pintu toilet itu. “Hei, lo kenapa teriak-teriak dalem toilet? Mana dikunci dari luar lagi” Tanya Nia sambil meledek. “ Ada yang mengunciku dari luar sepertinya.”tukas Sudiyar. “Huu~ lain kali ati-ati dong, coba kalo nggak ada gue, mau apa lo?”ejek Nia lagi
***
Malam harinya, Pak Sumanto mengajak makan malam para trainee. Dan akan menyampaikan kabar gembira mengenai traineenya yang akan segera debut dan menggelar mini konser. “Di kesempatan yang baik ini, saya selaku ketua management kalian semua, akan mengumumkan siapa yang akan melakukan debut terlebih dahulu pada awal tahun ini. Nah, Sudiyar dan Nia yang akan mengawali debut artis SMt Entertainment awal tahun ini. Hal ini saya putuskan tidak terlepas dari pengamatan saya mengenai potensi dan kesungguhan mereka dalam berlatih. Bukan yang lain tidak bagus, tetapi belum saatnya kalian mengawali debut artis tahun ini.” Jelas Pak Sumanto yang kemudian di sanggah oleh Andrew salah satu traineenya.  “Maaf pak, kenapa harus Sudiyar terlebih dahulu? Dia masih terbilang baru sebagai piloting debut awal tahun ini.”  “Begini Andrew, memang Sudiyar masih baru tetapi saya melihat peruntungannya dapat di peroleh tahun ini. Mohon jangan menolak kaeputusan saya.” Andrew yang kurang setuju dengan pendapat Pak Sumanto, segera pergi meninggalkan ruangan itu.
***
Sudiyar dan Nia sedang menyiapkan segala keperluan debutnya. Mereka berada di sebuah pusat perbelanjaan untuk membeli keperluan debutnya. Nia keluar terlebih dahulu dari tempat itu menuju mobil. Kemudian Sudiyar juga keluar dari tempat itu, dari kejauhan Nia melihat seseorang dari lantai atas memegang pot bunga yang sepertinya akan di jatuhkan tepat di kepala Sudiyar. Belum sempat Nia mendorong Sudiyar agar tehindar dari benda itu,benda itu terlebih dahulu menghantam keapala Sudiyar. Sudiyar yang terluka dan tak sadarkan segera di bawa ke UGD.
Kurang seminggu waktu debut mereka, Sudiyar masih tak sadarkan diri. Polisi sedang mencari siapa pelaku percobaan pembunuhan itu. Di lokasi kejadian, ditemukan sebuah kancing baju. Diduga kancing itu adalah milik pelaku.
Nia kini selain disibukkan dengan persiapan debutnya, ia juga mencoba mencari informasi pelaku kejahatan tersebut. Nia melihat Sudiyar dalam keadaan kacau di tempat biasa mereka berlatih. Nia memperhatikan Andrew lengan kemeja terlihat tak rapih dan tanpa kancing. Sejenak Nia berfikir….. “Andrew?”
Kancing baju yang ditemukan di lokasi kejadian, bentuk sertawarna sama persis dengan kancing bajumilik Andrew yang sedang dikenakan saat ini.  “Mungkin gak sih pelakunya adalah Andrew?” Nia menerka-nerka.  “Klo bener Andrew, apa yang harus gue lakuin dengan fakta yang baru aja gue simpulin?” Nia berada dalam dilemma. Dilain sisi Andrew adalah bagian keluarga SMt Entertainment, di sisi lain dia memang bersalah karena  melakukan percobaan pembunuhan.
***

Di situasi sekarang ini, Andrew bak layangan putus terombang ambing tak tentu dan di hantui rasa bersalah, Andrew jadi susah tidur bahkan tak selera makan.
Kini Sudiyar telah siuman, tetapi sudiyar memiliki gangguan pendengaran sebagai bentuk cidera karena kejadian empat hari lalu. Pendengarannya terkadang menghilang pada saat ia mulai dalam konsentrasi tinggi menyanyi. Seperti pada saat gladi pra debut, tiba-tiba ia diam di tengah lagu yang sedang dilantunkankannya. “Aku tidak mendengar apapun, hal itulah yang membuatku terdiam.”jelasnya.
Hari debut mereka telah tiba, sebuah gelaran mini konser semua telah dipersiapkan dengan teliti. Berharap tidak terjadi sesuatu pada Sudiyar ketika mereka berdua berdiri di atas panggung.  “Nia dan Sudiyar stay on stage.” ujar salah  seorang  kru
Sudiyar dan Nia berhasil menghipnotis jutaan penonton dengan suara khas dan ketampanan serta keanggunan yang melekat pada Nia. Mereka telah dikatakan sukses memulai debut mereka, setelah konser berlangsung Sudiyar dan Nia menjadi topic pembicaraan nomor satu di artikel maupun berita tv manapun. Popularitas mereka melejit, apa yang dicapai mereka tak lepas dari kerja keras, kerjasama keduanya serta dukungan semua pihak.
Akhirnya mimpi seorang pemuda dari desa untuk menjadi penyanyi yang digandrungi banyak penggemar telah ia capai kini. Dari seorang Sudiyarto lugu yang dari desa, menjadi Sudiyar Subekti nama panggungnya kini.

Dan kini pelaku percobaan pembunuhan artis terkenal Sudiyar, harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
***
Teriakan seorang penggemar kepada idola mereka. Hal itulah yang ada dalam pikir seorang Sudiyar. Telah banyak peluh, amarah, tangis, tawa yang menyertai kesuksesannya kini.
Ia menyeru melantunkan syair yang diiringi nada hati, di atas besi kokoh yang menjadi penyangga seorang Sudiyar Subekti. Pangeran besar yang dipuji oleh remaja seantereo negri.
Terlintas dalam benak Sudiyar, sesosok ibu. “Kau tlah lihatku disini, berdiri bernyanyi, dan tlah ku buktikan padamu, kata yang selalu aku teriakkan


Cerpen diatas cerpen karya saya sendiri, yang terinspirasi dari sebuah kehidupan di drama. Meski judulnya mirip-mirip sama judul film terkenal tapi insyaallah ngga kalah menarik kok^^

~SELAMAT MEMBACA~

CR:Agustina Ambarwati

Minggu, 26 Oktober 2014

Super Junior's Donghae instagram ^^




Kim You Jung's Profile








Kim Yoo Jung menjadi aktris cilik favoritku. ~sebenarnya ngga bisa dibilang aktris cilik lagi ya? dia kan udah remaja~.


Pertama kali melihat aktingnya adalah dalam drama ILjimae, dimana Yoo Jung berperan sebagai young Eun Chae, yang dewasanya diperankan oleh Han Hyo Joo.

Yoo Jung banyak main dalam drama, dan aku nonton lagi saat dia bermain dalam drama Tempted again atau Tamra The Island, sebagai adik Seo Woo, Jang Beo Seol. Dalam Drama itu perannya cuma sedikit, tapi cukup berkesan.


Nah, aku nonton lagi deh perannya di drama Dong Yi, dan sekarang di The Moon That Embraces The Sun! Wow dia berkembang cukup pesat..


Well, ini dia biodatanya....










Profile :

  • Name: 김유정 / Kim Yoo Jung (Kim Yu Jeong)
  • Profession: Actress
  • Birthdate: 1999-Sep-22
  • Talent agency: SidusHQ

Kim Yoo Jung's Drama :



The Moon That Embraces the Sun (MBC, 2012) as Heo Yeon Woo

Flames of Ambition (MBC, 2010) as young Soo Bin
The Gumiho's Revenge (KBS2, 2010) as Yeon Yi


Road Number One (MBC, 2010) as young Soo Yeon
Dong Yi (MBC, 2010) as young Dong Yi
  • Queen Seon Deok (MBC, 2009) as 10th princess Chun Myung



    Tempted Again (SBS, 2009) as Jang Beo Seol
    • Cain and Abel (SBS, 2009) as young Seo Yeon
    • The Painter of the Wind (SBS, 2008) as young Yoon Bok
Iljimae (SBS, 2008) as young Eun Chae
  • Powerful Opponents (KBS2, 2008) as Yoo Kkot Nim
  • Belle (KBS1, 2007) as Da Jung
  • Evasive Inquiry Agency (KBS2, 2007)
  • Thank You Life (KBS2, 2006) as Yoon Hyun Ji



Kim Yoo Jung's Movie :

Unforgettable (2008)

    • The Chaser (2008)
    • Rainbow Eyes (2007)
    • Bank Attack (2007)
    • Hwang Jin-i (2007)
    • Lump sugar (2006)
    • Forbidden Floor - 4 Horror Tales (2006)
    • My Lovely Week (2005)
    • Sympathy for Lady Vengeance (2005)
    • DMZ (2004)




    Kim Yoo Jung Awards :
    • 2010 KBS Drama Awards: Best Youth Actress Award (Gumiho: Tale of the Fox's Child)
    • 2010 MBC Drama Awards: Child Actor Award (Dong Yi and Flames of Ambition)
    • 2008 SBS Drama Awards: Best Young Actress Award (Iljimae and The Painter of the Wind)
    Aktris cantik berbakat. Aku suka sekali dengan peran yang ia mainkan.